Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Tanpa makna, tanpa rasa. Tanpa harga

Di suatu kala, di suatu kisah Tentang ruang tak bermakna, tanpa rasa, tanpa harga. Mencoba menyeruak pudar, mengilaukan legam. Berlari tanpa arah, tapi tetap akan tenggelam. Wahaaaai kau penjajah rasa Tata kau tepikan, alur dilawan. Tak 'kan ada lagi tanah untukmu berjejak. Karena ruang itu tanpa makna, tanpa rasa, dam tak berharga.

Untukmu yang Menengadah

Gambar
Untukmu yang berjalan menengadah ke langitNya. Jauhnya tak 'kan tersentuh oleh ucap yang kau gema. Untuk suaramu yang nyaring seolah petir. Helamu tak 'kan pernah mampu menembus nyata. Lalu kakimu tak bergeming ketika terseok sendiri tanpa teman. Sakitmu ditahan. Takutmu kau senyumkan. Tepiskan kami yang bahagia dengan nyata. 'Tak pernah ada kata seolah, 'tak mungkin ada luka. Karena kami berkaca. Kami berbeda. Untukmu yang menengadah. Pandanglah langitNya. Tanpa rasa. Tepiskan kami yang bahagia dengan nyata. Dan takut akan dosa. Untukmu yang menengadah. Jangan pernah lupa, jika kau jatuh, 'tak kan pernah terjaga.