MENULIS DALAM SEPIMU

Angin pagi berhembus kencang di sini.  Harusnya membuatku nyaman,  tapi malah membuat perutku mual. Rencana pagi ini gagal karena tempat ini tutup.  Harusnya bisa fokus bersemedi di tempat ini. Menyelesaikan segala beban yang sudah date line.
Pagi tadi sudah kuhubungi salah satu pegawainya, beliau mempersilakan datang jika hanya untuk mengerjakan tugas asal jangan datang beramai ramai dan berkumpul.
Tetapi aturan tetap aturan. Pencegahan penyebaran covid 19 harus dilaksanakan sesuai anjuran pemerintah. Tempat ini tutup,  yang datang hanya pegawai saja. Jadilah tulisan ini demi menunggu ide tempat berikutnya yang akan dituju. 

Date line thesis membuatku harus mengambil sikap.  Ego diri harus benar-benar kumunculkan.  Pernah membaca sebuah pepatah dari seorang konselor,  yakni Maria Dewi Irawati. Beliau menulis:

"Kesabaran kita diuji pada saat kepentingan orang lain menjadi utama dibandingkan kepentingan kita.

Bersabarlah!"

Date line tidak bisa lagi membuatku sabar.  Dan postingan salah satu kawan di akun media sosialnya tentang alumni kimia yang begitu hebat berjuang membantu dokter dokter di rumah sakit untuk menganalisis sampel-sampel dalam masa pandemi covid-19 ini membuatku geram untuk segera menyelesaikan semua.

Beban ini harus selesai dan tidak bisa dikerjakan sambilan. Fokus lebih penting karena ada waktu yang tidak pernah mau menunggu.

Hand phone ku berdering,  teman yang kutunggu membuatku segera  menyelesaikan tulisan ini.  Sepi tempat ini sudah membuatku menulis. Menulis sesuatu sebagai motivasi diri untuk mulai ego pada apapun yang menghalangi.
Semoga semua bisa selesai dengan baik. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP MASA LALU UNTUK MASA DEPAN

MENJADI KUAT ITU SULIT ...